Subscribe RSS

Singer: Brittany Murphy
Song writer: Queen
Download Song

Can anybody find me somebody to love?

Each morning I get up I die a little
Can barely stand on my feet
Take a look in the mirror and cry
Lord what you're doing to me
I have spent all my years in believing you
But I just can't get no relief, Lord!
Somebody, somebody
Can anybody find me somebody to love?

I work hard every day of my life
I work till I ache my bones
At the end I take home my hard earned pay all on my own -
I get down on my knees
And I start to pray
Till the tears run down from my eyes
Lord - somebody - somebody
Can anybody find me - somebody to love?

(He works hard)

Everyday - I try and I try and I try -
But everybody wants to put me down
They say I'm goin' crazy
They say I got a lot of water in my brain
Got no common sense
I got nobody left to believe
Yeah - yeah yeah yeah

Oh Lord
Somebody - somebody
Can anybody find me somebody to love?

Got no feel, I got no rhythm
I just keep losing my beat
I'm ok, I'm alright
Ain't gonna face no defeat
I just gotta get out of this prison cell
Someday I'm gonna be free, Lord!

Find me somebody to love
Can anybody find me somebody to love?

===

No. I'm not that desperate, but I can't say that my life has been floated with love.
I'm just saying that this lyrics really suit my condition lately. Might be becuz the 'lack of love' thing, or just becuz I'm in my mood swing.

Great song.

Category: | 0 Comments
BKS

Masih online di BKS. Haha.. Tampaknya gw akan sangat sering menulis di BKS. Belakangan ini gw menyadari nyokap gw suka ngintip laptop gw dari belakang waktu gw buka laptop. Mungkin karena gw sering banget buka laptop cuma untuk main, apa pun alasannya bukan berarti gw mengizinkan nyokap ngintip-ngintip apa yang gw lakukan dengan laptop gw lah. Hal itu membuat gw sangat tidak nyaman untuk menulis blog. Dan sekarang saat gw menyadari bahwa wifi kampus tercinta gw ini cukup kuat untuk membuka blogspot, gw akan dengan senang hati membawa laptop dan bloging. Haha..

Pagi ini gw sampe kampus jam 06:15 dan langsung menuju tempat tongkrongan, depan BKS 110, soalnya wifinya lumayan disini, ada colokan listrik, dan jarang ada orang yang ngerecokin. Waktu gw naik tangga BKS, ada OB yang lewat trus teriak ke temen OBnya yang lagi tugas di depan WC Hall C, "Masa ada uler dah..". Gw cuma, "krik krik..". Waktu sampe di depan BKS 110 gw melihat di ujung lorong lain ada sekumpulan satpam dan 2 OB lagi ngerumunin sesuatu. Tiba-tiba OB yang cewe teriak ketakutan gitu trus ada satpam yang ngangkat sesuatu.

Ternyata beneran ada uler.. =_="

Ngga tau sih uler apaan, tp tetep aja menyeramkan. Untung hari ini gw sampe kampus jam 6 lewat, kalau gw sampe kampus kayak kemaren (jam stengah 6) mungkin gw yang akan menemukan uler itu dan ngomong ke OBnya, "mba, ada uler" dengan nada yang datar karena shock. =_="

Setelah itu uler itu dimasukin karung dan entah diapain sama satpamnya, mungkin dijadiin sate uler nanti malem (gak tau dah). OB yang cewe itu sempet bilang mungkin punya mahasiswa, tp si satpam ngga peduli. Katanya, "biarin aja, salah sendiri dibiarin lepas". Mungkin beneran mau dia sate nanti malem =_="

Sementara itu gw yang ngga perduli apa yang terjadi langsung menyalakan laptop. Sebenernya sempet takut juga sih, jangan-jangan itu uler betelor di BKS trus gw duduk di deket sarangnya. Lebay mode: on. Bodo dah. Kalo ketemu anak uler bawa pulang aja dah trus piara, kali-kali sate uler memang enak. Wakaka..

Ngga lama gw online FB, ada kepala OB yang dateng n nanya sama OB yang nemu uler tadi, "mana fotonya?" trus si OB menunjukkan foto uler yang ada di HPnya itu. HP OB aja bisa buat moto uler, HP gw buat sms aja lemot banget. T-T apa gw kerja jadi OB atma aja yah? Haha..

Category: | 0 Comments

Lagi online di kampus, dengan wi fi yang statusnya naik turun dari "good" jadi "low". Haha.. Sempet-sempetnya online. Iya lah.. Kalo ngga gw bisa bengong mati di meja regis, sambil nulis sambil donlod game baru.

Jadi ceritanya DE.A.D udah buka regis sekitar 10 hari, tapi peserta yang terkumpul bisa dihitung dengan jari. Jarinya 5 orang maksud gw.

Gw cukup stress untuk menuliskan itu di blog gw.

Ceritanya selama seminggu terakhir jadwal jaga regis udah pasti dan udah di tempel di meja regis yang buluk ini. Tapi bisa-bisanya sekarang gw jaga sendiri. Mungkin sih, karena ada beberapa orang yang terlibat dengan pengiriman undangan ke univ-univ lain. Waktu gw liat siapa orang-orang yang seharusnya jaga regis sama gw, ternyata mereka ngga ikut nyebar undangan loh.

Ngga cuma itu aja. Ada yang bisa ngga tau jadwal jaga regis. Padahal jadwal itu juga sudah disosialisasikan di message FB loh. Ehm.. Ngga juga sih, tapi dibilang "jadwal regis udah di tempel di meja regis". Kemungkinannya, pertama dia ngga pernah ke meja regis, kedua dia ngga aware dengan message itu, ketiga dia memang ngga niat jaga regis, keempat dia udah masa bodoh dengan DE.A.D.

Kalau digabung jadi, dia udah masa bodoh dengan DE.A.D makanya dia ngga aware dengan message itu, trus ngga pernah ke meja regis karena memang ngga niat jaga regis.

Pusing dah tuh bacanya.

Gw boleh marah ngga? Walau pun bakal lebay banget sih kalo gw marah. Tapi tetep aja gw kesel suruh jaga sendirian. Belom makan pula gara-gara baru kelar kelas jam 2, dosennya menyebalkan. Belom lagi ngga ada sponsor n media partner. Trus gw jaga useless, kagak ada yang daftar. Menyebalkan sekali.

Kayaknya besok harus dipindah lagi mejanya ke Hall C.

Category: | 0 Comments

"Ya ampun, udah kuliah masa masih main senioritas?" gitu kata nyokap gw waktu gw cerita sedikit tentang kehidupan organisasi gw. Gw menyarankan kalian tidak segera setuju akan opini nyokap gw itu, karena pada kenyataannya justru di jenjang kuliah ini lah yang namanya senioritas itu sangat terlihat.

How? Sulit dijelaskan, tapi satu contoh senioritas paling jelas yang bisa dilihat adalah ospek fakultas tertentu. Ospek/Makrab Fakultas Teknik atau FIA atau Hukum adalah ospek yang paling parah di Atma, bukan hanya karena unsur kekerasan yang masih terlibat didalamnya namun juga disebabkan para maba (mahasiswa baru) tersebut 'dipaksa' untuk menghormati senior dalam berbagai cara. Gw ngga akan ngomong panjang lebar tentang ospek fakultas itu, karena seperti yang sudah-sudah pada akhirnya topik ini tidak memiliki penyelesaian.

Yang sebenarnya gw pengen cerita adalah pengalaman gw beberapa waktu terakhir. Gw tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang pada dasarnya tidak menganut unsur senioritas melainkan kekeluargaan. Dimana semua anggota belajar dan diajar untuk saling menghargai dan menghormati. Namanya organisasi ngga luput dari bentrok kanan-kiri dengan orang lain, tapi justru dari ketidak-rukunan tersebut seseorang bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. At least that's what I believe.

Belakangan ini, muncul beberapa celetukan, "Mau begimana pun, gw ini senior lu tau!". Wew.

Bener banget. Gw suka tuh. Apa lagi gw termasuk angkatan senior di UKM itu, angkatan diatas gw udah pada lulus atau menghilang karena seleksi alam. Logisnya, gw seharusnya setuju dan merasa senang dihormati junior-junior di UKM itu yang isinya tidak hanya temen seangkatan melainkan senior juga. Like this, kalo di FB.

Tapi. Gw harus berkata bahwa gw tidak setuju. Ternyata otak gw masih kalah sama hati. Keep reading, maybe you'll understand what I mean.

Perkataan seorang temen gw bahwa dia senior itu muncul karena beberapa kejadian yang terjadi di UKM gw yang sebelumnya telah dipicu oleh perasaan tersisih dari angkatan atas (me and friends). Kemudian perasaan dan pemikiran kami yang negatif itu didukung oleh pihak para pengurus dengan aksi pemilihan calon panitia kegiatan tertentu.

Selama 2 tahun di UKM ini, 'open recruitment' panitia itu selalu 'open'. Open artinya terbuka, dengan demikian gw mengartikan 'open recruitment' ini sebagai 'semua posisi dibuka dan semua anggota aktif memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi'. Sayangnya, hampir setahun belakangan ini itu tidak dijalankan, ketua panitia memilih orang-orang yang diinginkannya untuk hampir semua posisi kemudian baru membuka sisa posisi yang belum terisi.

Gimana perasaan lo kalau itu terjadi sama lo? Maaf dikata, gw merasa tersisih.

Sekarang gw lagi ngga mau membahas perasaan gw, tapi kalau ditanya gw suka dengan senioritas atau ngga? Gw ngga suka senioritas, karena gw tidak merasa senior. Kalau di gereja ada yang disebut 'warga senior' berarti dia dah umur 70++. Wew. Dan gw tidak merasa senior juga.

Kembali ke topik, lihat paragraf tiga.

"Namanya organisasi ngga luput dari bentrok kanan-kiri dengan orang lain, tapi justru dari ketidak-rukunan tersebut seseorang bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik."
Berani bilang bahwa itu ngga bener? Berarti lo harus masuk UKM gw ini. Tapi masuknya dulu, karena kalau lo masuk sekarang ngga guna juga. Hehe..

Pernah gw menyampaikan keberatan gw tentang 'open recruitment' itu ke salah seorang ketua panitia, dan kemudian dia membalas, "kita tetep deket sama orang lain yang diluar kepanitiaan kok". Bagus deh, tp rasanya kurang aja. Kayak makan ayam gak pake nasi, eh nasi tanpa garam maksudnya. Karena lo cuma melihat dia dari sisi seorang teman, bukan seorang rekan kerja. Kasarnya yah, lo masuk UKM itu mau nyari temen doang atau mau belajar berorganisasi?

How about you? Feel free to comment.

Category: | 0 Comments

Tadi siang di kampus gw ketemu sama seorang temen, cowo, kita gak terlalu deket tp cukup sering bercanda. Waktu dia nyapa gw diem aja, bukannya nyuekin tp memang lg males ngomong. Trus dia nanya gw lagi sakit atau ngga, dan nyuruh gw istirahat.

Rasanya kalau denger kata-kata itu dari sesama cewe biasa aja, tapi waktu ngedenger dari cowo rasanya gimana gitu. Aneh. Tetep seneng sih diperhatiin dan dibaikin, tp tetep aja rasanya risih.

Category: | 0 Comments

I don't know about my brother and sisters, but I think I have some 'Parents Issue'.

Kemaren waktu gw responsi stat 2 di YB, salah satu dari sekian spot di atma yang less signal, bokap gw sms nanya duit angpao gw. FYI, gw bayar kuliah pake duit angpao. Mungkin buat orang lain angpao itu adalah uang tabungan atau hadiah atau apa lah, tapi gw pribadi merasa gak masalah menggunakan uang itu untuk bayar biaya kuliah. Kenapa? Gak tau, mungkin lebih mudah begitu dari pada harus minta lagi ke bokap gw, trus dimarahin, diceramahin, dinasehatin, dst, dkk, dll. Maklum, anak muda jaman sekarang lebih suka yang praktis. Hehe..

Waktu ditanya soal duit angpao dan uang kuliah gw, konsentrasi gw ke kelas langsung buyar. Udah mencoba untuk perhatiin juga gak ngerti-ngerti. Akhirnya gw bales sms itu, berusaha menjelaskan mengenai uang angpao dan uang kuliah itu. Tentang duit gw yang masih terdeposito di Atma, uang biaya pokok kuliah, dsb. Trus bokap gw ngebales dengan, "Okay, Papie ngga ngerti sama sekali. Kenapa mami ambil uang 2,2 juta trus ada 1,6 juta lagi? Income semakin sedikit, harus cari sideincome lain dari jual anjing."

Gw langsung kesel, badmood, dan dongkol. Pertama, gw tau nyokap gw ngambil duit dari bokap untuk menutupi kekurangan uang kuliah gw. Uang angpao gw cuma 1,6 sementara uang kuliah 2,2 otomatis kurang 600 ribu, jadi diambil dari rekening bokap gw. Tapi gw gak tau nyokap gw juga ngambil 1,6 itu dari rekening bokap. Which means, angpao gw utuh dong?? Bisa beli HP baru tuh.

Kelar kelas gw telepon nyokap gw, nanya soal uang itu. Nyokap menyelaskan bahwa memang bener uang 1,6 itu diambil dan disimpan nyokap gw. Trus gw bilang balikin aja, biar gak cerewet n gak rese diminta-minta lagi. Tapi kata nyokap 1,6 itu untuk ongkos gw sepanjang semester ini, ongkos, biaya foto copy, makan, dsb, dkk. Okay gw bilang, tapi jelasin ke bokap biar dia gak cerewet.

Kedua, mungkin gw satu-satunya orang yang berpikir kolot dan egois kayak begini.
Selama ini, waktu gw cerita kesulitan gw di sekolah, di lingkungan sosial gw, dkk yang terjadi adalah gw digoblok-goblokin karena gak bisa mengontrol emosi, berpikir kritis, bertanggung jawab, berpikir cepat, dan mencari muka di depan orang-orang yang cukup penting di lingkungan gw. Rasanya pengen banget gw balikin ke mereka disaat mereka butuh dukungan gw, dan bilang bahwa itu semua salah mereka sendiri yang ngga bertanggung jawab, gak bisa mengontrol emosi dan ego, terlalu berpikir kritis dan negatif, merasa benar, dan terlalu gegabah.

Dan permasalahan income itu, dari dulu memang tidak pernah "cukup" kok. He never did pay my school fee, my grandpa always pay it for me. Kalau beliau memang sepintar dan sehebat yang beliat katakan, bukan kah beliau tidak akan 'membuat' anak sebanyak ini? I never really ask for little sis/bro, and when I got one I didn't ask for another.

Jahat yah gw? Mungkin kalian yang menganggap gw jahat dan aneh karena berpikir demikian berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang yang sangat berbeda dengan gw yang dibesarkan dengan cara keras dan kejam.

Apa pun yang terjadi, gw berjanji dan akan terus berusaha kelak nanti gw jadi orang tua, gw gak mau anak gw mengalami hal yang sama seperti yang gw alami sekarang. Gw yakin gw bisa membuktikan bahwa buah bisa saja jatuh jauh dari pohonnya. X)

Category: | 0 Comments

Aaarrgg!! Dunia ini menyeramkan, karena penuh dengan manusia yang berpikir dengan emosi. Termasuk gw. Apa jadinya dunia ini, kalau para calon sarjana berpikir ekstrim dan tidak rasional, memandang jauh kedepan dengan kaca mata negatif (bukan matanya minus), merasa pintar dan yakin bahwa dia benar sementara orang lain salah.

Napas.. Masalah memang banyak dan menyebalkan, tapi tidak selalu dapat diselesaikan dengan marah-marah. Meskipun marah merupakan salah satu cara berkomunikasi yang cukup efektif, tapi tidak selalu benar.

===

Kok gw nulis kesannya bijak banget sih. Haha.. Nulis blog sangat membantu gw mengontrol emosi.

Category: | 0 Comments

*sigh*
Belakangan ini gw sering mendengar dan melihat orang-orang yang ngejelek2in temennya sendiri dibelakangnya. Gw ngga mau bohong atau sok suci, gw juga sering kayak gitu, sadar ngga sadar. Kadang karena kesel, kadang karena memang lagi mau curhat aja.

Kalau inget kisah masa lalu (haha..), gw jadi mempertanyakan, apa bedanya curhat sama ngejelek2in orang lain?

Gw masih ngga tau jawaban dari pertanyaan itu. Tapi apa pun jawabannya, menurut gw ngomongin orang lain dibelakang itu hal yang wajar. Contoh bodohnya, pas kita ketemu sama temen lama di bus kota, pasti kita bakal basa-basi, ngobrol2, trus nanya "Eh si anu sekolah dimana sih? Kemaren katanya baru nikah yah? Nyokapnya cere?" dsb. Just a simple talk like that but we already talking about others.

Category: | 0 Comments

Dear mom,
Incase I'm left home and never come back or killed my self, you should read this.

When I'm get home at 10 pm. I didn't have sex. I didn't use drugs. I didn't drinks. I didn't killed someone. What I did is just sitting in my second home and having a good conversation with other people, that I can't have with you.

When I get home, I didn't yells that.. I'm tired. I'm hungry. My legs hurts. My lecturer hate me. My friends betrayed me. A boy that I like hate me. I'm in love with my teacher. I didn't get PO class because my univ system are sucks. I hate psychology and regrets all the things I did last three years. And I'm totally frustrated.
No, I didn't. Not because I can't, it's because we all leave in our own world and never ever wanted to mix it or share it.

Shouldn't you greatfully thanked me? You have a daughter that can take care her self. You have a daughter that can do anything her self. You have a daughter that can always helped you any time.
Instead of telling me that.. I'm fat. I'm evil. I'm ugly. I'm stupid. I'm lazy. I can't do anything right.
This 'fat, evil, ugly, stupid, lazy, and can't do anything right' daughter still always dying trying have some friends. Yes, those friends that you never think good enough.


When you told me your problems. I'm listening. I said nothing. I'm try to understand your thought. Are we that different, or my way to see things are too 'immature'?

Is it that difficult for you to understand me? Or you tired enough to do that again? Do you believe people could change? Do you believe that I could change? Do you have trust that I'm changed? Are you sure that I'm have no any different from before?

Who are you that have rights to judged that?

I'm so jealous to those people who can share everything with their mom. I'm so jealous to those people who can do anything because they know they have their mom beside them. I'm so jealous to those people who can come home and say "I'm home". Because after all, I didn't have home.

Category: | 0 Comments