Subscribe RSS

Gw, dan seorang teman yang moody, punya istilah.. Bahwa mood itu kayak kehidupan, yang katanya berputar - kadang diatas, kadang dibawah.

Hari ini, gw menemukan sedikit hal baru mengenai gw. MUNGKIN mood gw selalu berada diatas. Maksud gw adalah..

Coba gw jelaskan lebih spesifik.
Waktu gw sedih, gw marah.
Waktu gw marah, gw marah.
Waktu gw kesel, gw marah
Waktu gw bersemangat, gw seneng.
Waktu gw seneng, gw seneng.

So?
Or maybe it is me who can't show emotions in an appropriate way?

---

Well, gw jg pernah merasakan perasaan 'dibawah'. Waktu mood lagi down. Tapi kembali gw lebih banyak memproyeksikan itu dengan marah-marah. Like just what happened two days ago (or 3 days? It's Dec 24).

That's reminds me there's a conversation with my sister. Dia bilang bahwa kita dididik dengan cara keras dan ekstrim, NO grey area. It should be YES or NO (and should be answer fast!). Yeah, that's true.
Scary, and sadly at the same time.

Tiba-tiba gw kehilangan arah, what did i tell about?
Oh, iya. Mengingat pembicaraan itu, gw jadi berpikir, 'apa kah mungkin, cara mendidik yang diterapkan kedua orang tua gw membuat gw menjadi orang yang kuat? Atau dengan kata lain keras?'
I think, yes. Dan bukan cuma gw. Setelah berpikir demikian, gw mencoba melihat sikap dan perilaku (ck, dasar anak psiko..) adek-adek gw. Adek gw yang cowo gak pernah memperlihatkan perasaan kecewa atau perasaan disakiti oleh orang lain. Mungkin karena dia cowo, ada rules of tumbs yang bilang bahwa cowo 'harus' kuat dan gak boleh cengeng (kenyataannya cewe2 tertarik sama cowo sensitif. Meskipun cengeng bukan berarti sensitif sih..).
Then I try to observe my youngest sister, she's 10. Mungkin karena dia masih kecil, belum terlalu kelihatan 'hasil' didikkan kedua orang tua gw. Tapi, dia dibentak kalau nangis karena diledekin sama temen-temennya. Apa kah lo mau curhat ke orang yang ngebentak-bentak lo setelah curhat? I don't think so. So, I think, there's a probability she's gonna repress her sadness 'till it become rage (or madness. Just pick one you think more suitable. Hehe..)

JADI, menurut gw, kedua orang tua gw BERHAK untuk disalahkan atas sifat moody yang muncul dalam keluarga ini, karena mereka memang BERKEWAJIBAN mendidik kami dengan cara demikian.
No, I'm just kidding. Or maybe not.

What ever. Gw masih terus berpikir bahwa orang tua punya tanggung jawab yang sangat besar terhadap kehidupan anaknya. Dokter, Presiden, Insinyur, Profesor, Montir, Tukang Becak, Pengemis, Perampok, anything. Itu 'karena' dan 'sebab' orang tua.

0 comments to “Another Mood Cycle”