Subscribe RSS

Aku hanyalah manusia, yang sangat jauh dari sempurna. Saat seseorang berkata aku hebat, aku hanya tersenyum. Saat orang berkata aku payah, aku hanya mengangguk. Karena aku hanyalah manusia yang tidak sempurna, tidak seperti kamu yang sempurna. Kamu yang terlilit waktu dan masalah pribadimu, menutup diri dan merasa orang lain tidak mengerti permasalahanmu. Kamu yang selalu merasa orang lain pasti bahagia, tidak seperti kamu. Kamu yang selalu kupandang sempurna.

Sesaat ingin ku hentikan waktu untuk merenung. Menemukan mimpi-mimpi masa laluku, menemukan senyum hatiku. Mencari saat dunia berputar seiringku melangkah. Bukan, tidak, dan jangan seperti ini. Disaat aku harus berlari mengejar kesibukan dunia. Disaat aku terhimpit sesak oleh kabut masalah. Dimana aku tersenyum dan tertawa karena harus. Dimana aku merasa kehilangan diriku sendiri..

Aku hanya ingin beristirahat untuk bernapas. Menemukan waktu dimana aku bisa sendiri dan menangis menjeriti keadaan disekitarku. Disaat aku menemukan duniaku, dan terlelap didalamnya… tapi apakah aku akan menemukan semua warna hidupku sekarang ini dalam masa2 itu?

Saat ini ku menikmati lamunanku di depan benda kesayanganku, di hadapan sesuatu yang bisa menjadi tempatku beraspirasi, di tempat ku menemukan rumah kedua. Tempat di mana aku menyadari kekurangan dan kelebihanku. Tempat ku,, hidup sekarang. Tempatku menghabiskan umur dengan sia2 karena kenyamanan yang ada.

Tempat ku bertambah dewasa dan dewasa.

Haruskah ku melakukan semuanya? Haruskah ku memilih? Haruskah aku.. seperti itu? Kenapa aku harus melakukan semuanya? Kenapa aku harus memilih? Kenapa aku seperti itu? Kenapa harus ada kata harus?

Aku tahu aku harus memilih, hidup ini penuh pilihan.

Manusia,, selalu bodoh dan penuh penyesalan.

-051207-

Kini aku termenung dan menyesali perkataanku. Perkataan yang membunuh, perkataan yang ‘mengancam’. Perkataan yang tanpa kusadari membunuh seseorang, mengancam seseorang. Perkataan yang membuka pintu aibku sendiri. Memang hanya kamu yang mengetahui saat ini, tapi seperti katamu, “..tempat ini dipenuhi oleh manusia yang munafik..” munafik jugalah dirimu, karena suatu saat pasti semua yang kuceritakan akan terbongkar. Mungkin kalau aku bicara langsung padamu, pembicaraan kita semalam tidak akan selesai sampai kapanpun. Namun sekarang ku bimbang dan bingung, karena kamu tidak ada disini untuk menyelesaikan mesalah yang kumulai sendiri.

Hah! Teringat aku dalam ‘kekalahan’ku. Menangisi kekalahanku dalam hati. Karena hanya bisa dalam hati, ditengah kesibukanku. Ditengah hilangnya perhatian dalam keluargaku, dan kasih sayang yang sebenarnya tidak pernah ada.

-061207-



lama ngga nulis blog nih,, ada yang kangen ndak?;p

-RiN-

Category: | 0 Comments

0 comments to “disaat "tahu" tidak menjadi sesuatu yang harus dibanggakan..”